Hmmm

Hmmm, ada yang bilang waktu itu tidak terasa berputar,
Tapi aq bilang, g juga…
aq merasakan betapa waktu itu sangat lama perputarannya,
aq juga merasakan bahwa setiap detik itu seakan membunuh ku dengan perlahan
ada yang bilang, kalo masa kanak2 itu adalah masa yang menyenangkan,
masa penuh sukacita, riang,
masa yang dipenuhi dengan gelak tawa tanpa beban.
Tapi aq bilang, g juga..
Masa kanak2 justru adalah masa2 tersulit dalam hidupku, walopun saat neh masih tetap sulit..
Masa kanak2 justru telah menumbuhkan dendam dalam hatiku, bahwa dunia ini sangat jahat
Jangankan dunia,..
Sanak saudara pun sangat jahat,
Di masa itu aq harus kehilangan masa sukacita, riang…
Masa itu juga telah merenggut tawaku yang sungguh luar biasa..
Masa itu juga telah membuat ku berpikir , berlakon dan berperilaku jauh diatas usia yang aq kecap.
Ada yang bilang, kalo sudah masuk sekolah dasar, maka akan semakin bertambah senangnya.
Mw tw kenapa?..

Karena teman bermain semakin bertambah.
Tapi aq bilang, oo g juga..
Justru dimasa ne, tangisku semakin menjadi.
Sekolah menjadi bagaikan neraka bagiku, walo aq tidak pernah mengungkapkan itu kepada sapapun termasuk orang tua dan adik2ku.
Di usia sedini itu, kembali aq harus memendam rasa sakit hati terhadap teman2 sekolah yang kerap kali memusuhiku tanpa sebab,.. menjambak rambutku, menokok kepalaku, mengejek – ejek profesi kedua orang tuaku.
Aq hanya bisa menangis, ntah apa salahku..
Tapi walopun menangis, aq harus tetap sekolah..
Orang tua ku tidak boleh sampai tw smw yang q alami, karna bisa2 nanti aq g sekolah lagi ,.. itulah yang ada dlam benakku saat itu.
Dunia itu bertambah jahatnya.
Hanya ada 1 temanku, teman satu bangkuku.. Eva Rumahorbo.
Aq harus berjuang,. Ntah untuk siapa, dan oleh karena apa pikiranku sampe sejauh itu, aku pun tak tw.
Memang benar, badai pasti berlalu.
Badai sekolah dasar telah berlalu,..
Tapi tetap saja disusul badai berikutnya, yang mungkin akan jauh lebih berat.
Aq semakin merasa takut dan khawatir menghadapi hidup,..
padahal usiaku masih 11 tahun saat itu, saat aku ingin melanjutkan sekolah menengah.
Saat itu orang tuaku merasa bangga , karna aq bisa masuk sekolah negeri terbaik di kampungku.
Prestasi yang cukup membanggakan juga telah kuukir disitu,
Walopun masalah demi masalah selalu ada,
16 Maret 2001 telah mengukir sejarah baru dalam hidupku.
Sekelompok org yang tidak bertanggung jawab mendatangi rumahku
Lengkap dengan persenjataannya,
Bawa pisau, kelewang, linggis..
Uh tragis..
2 org dari mereka telah membuat biru legam di pipi bapakku,
Dan membuat urat yang ada di mata terputus..
Bapakku yang baru pulang dari ladang terkejut dan terjatuh,.
Kelewang mereka melukai pelipis omakku.
Omak, aq dan adek2q hanya bisa menangis , tanpa bisa berbuat apa2.
Bahkan polisi pun tidak bisa berbuat apa2,..
Aq tidak tahu persisnya kenapa hal itu terjadi.
Apa lagi salah kedua orang tuaku,
Mengapa mereka sering kali menjadi bulan-bulanan sanak saudaranya itu..
Kejadian ituh kembali menggoreskan luka dan dendam di hatiku
Dendam kepada saudara bapakku..
Dendam kepada dunia yang jahat itu,
Itu hanya keluarga bapakku,
Mereka bukan keluargaku,.
Mereka jahat..
Kenapa mereka begitu senang melihat bapakku disiksa,..
Apa mereka ingin membunuh kmi semua..
Sungguh hal tragis yang tidak akan pernah bisa kulupakan..
Aq malu memiliki keluarga seperti mereka itu.
3 tahun berlalu,
Memasuki SMA, anak2 gadis seusiaku telah menikmati indahnya masa remaja
Ada yang bilang, masa remaja adalah masa yang paling indah,
Tapi aq bilang, g juga..
Di masa ini kembali aq harus lebih berkonsentrasi kepada sekolah dan keluargaku
Banyak tugas2 dirumah yang harus kukerjakan,..
Aq juga harus menjadi teladan bagi adek2 q
Menjadi boru panggoaran kebanggaan bapakku.
Masa masa ini telah menjadikanku kuat,
Kuat dari godaan masa remaja,
Cerita teman2q cwe bisa menjadi pengalaman bagiku, tanpa aq yang mengalaminya.
Tidak pernah terbersit di benakku untuk mencari seorang pacar..
Jgankan mencari, menjadikan orang yang mulai pdktpun aq g mw.
Banyak yang bilang klo aq tinggi hati, terlalu sombong, terlalu pemilih mentang2 pinter..
Tapi kataku, biarkan sajalah..
Terserah dunia mw berkata apa tentangku.
yang perlu kupikirkan hanyalah sekolah.
Untuk apa memikirkan hal2 seperti itu,.. g penting.
Keadaan itu telah mengubah semuanya,
Mengubah pola pikirku,
Mengubah tingkah lakuku,
Mengubah caraku bergaul.
Keadaan itu juga membuatku kehilangan masa remaja yang indah kata orang.
Tapi kembali lagi,.. aq tidak boleh menyalahkan siapapun..
Aq tidak boleh menyalahkan kedua orang tuaku yang sangat keras mendidikku.
Aq juga tidak boleh menyalahkan Tuhan atas semua yang terjadi.
Tamat dan Lulus dari SMA, tidak berarti aq telah berhasil menyelesaikan semuanya.
Oo, belum..
Aq harus menghadapi dunia luar yang lebih menantang lagi.
Gagal menghadapi SPMB 2006 sebenarnya telahmembuat aq mengutuki semuanya,.
Aq menyalahkan semuanya,.. keluarga, keadaan termasuk Tuhan.
Aq sudah melakukan yang terbaik,
Aq tidak pernah melawan orang tua ku,
Aq selalu berusaha menjadi teladan yang baik bagi adek2ku,
Aq tidak meminta kekayaan,
Aku juga tidak meminta Tuhan untuk merubah keadaan,
Aq terus berjuang walopun sangat berat,..
Aq tidak pernah mengeluh kpd orang tuaku atas kesakitan apapun yang q alami di sekolah,
Tapi kenapa, untuk lulus SPMB pun aq tidak bisa..
Hmmm, untuk apa kw menyalahkan semua itu murni…
Untuk apa kw menghitung smw kebaikan yang telah kw lakukan…
Omong kosong..
Itulah yang ada dalam benakku.
Aq harus tetap berjuang, demi orang tuaku, demi adek2 ku
Kembali berjuang di Politeknik Informatika Del 2007
Walopun tidak menjadi yang terbaik disana, tidak apa2..
Aq harus lebih pinter mengucap syukur.
Tidak mudah melewatinya,.. tapi harus q jalani
Dari dulu juga kan tak ada yang mudah mun..
Kadang aq membutuhkan sosok abg dalam hidupku,
Abg yang bisa menjadi tempatku berbagi
Berhubung aq ank pertama.
Kdang aq iri melihat org lain yang memiliki abg,.
Abg yang sangat menyayangi mereka.
Udahlah mun, dari dulu juga gda abg, kw g apa2 kan..
G ush berharap banyak untuk memiliki abg.
Yah itu benar,
walopun aq mengingini seorang abg,
mungkin itu bukan yang q butuhkan, sehingga Tuhan tidak memberinya.
Toh aq telah memiliki adek2 q yang sangat mebutuhkanku,
Aq memiliki Jo, sebagai piri yang tidak tergantikan , ri2n teman curhatku, piriQ Leney yang nganggap aq sebagai kknya..
Aq juga memiliki teman2ku marcha yang mungkin menurut mereka, aq telah melupakannya.. (Zii, Ribby, Imel, Sheva).
Aq juga memiliki teman2 F2 (Lidia, Hanna Oldish,Lasma)
Aq juga memiliki teman2 (apalagi Cici n Bobbi teman seperjuangan TA, EBA, ERP)
Aq juga memiliki ito yang sangat luar biasa Togu turnip.
Aq juga memiliki 07 yang super duper dahsyat.
Sungguh kesempatan yang luar biasa bisa berteman dengan kalian semua.
Sekarang di hari ulang tahun omakku, aq mw bilang : aq sangat menyayangimu omakku hasian,
Walopun dulu kw begitu remeng, sampe2 aq kehilangan masa2 indah, kehilangan kesempatan merasakan masa kanak2 yang ceria,
Gpp, g penting smw itu.
Pelajaran yang kw berikan dari semua keadaan itu akan menjadikanku kuat.
Di usia yang masih muda 43 tahun, engkau telah berhasil menjadikan seorang programmer .NET di Indonesia, dan setahun lagi kw juga akan berhasil melihat putrimu Dewi adikku, meraih Sarjana Ekonominya.
Aq sangat menyayangimu, aq salut atas semua perjuangan yang kau lakukan untuk kami anak2mu.
Aq salut atas perjuanganmu melawan badai itu,
Melawan cercaan orang2,
Aq salut atas ketahananmu untuk mendukung bapak kita,
Engkau terus bertahan ditengah olok2 dan ejekan saudara atapun orang lain atas profesi mu.
Panjang Umur Omakku, Tuhan memberkati.
Kami semua sangat menyayangimu.
Doharma Simbolon
Murniati Simbolon
Dewi Herlina Simbolon
Elisabeth Donna Simbolon
Lasmarito Simbolon
Alfred Bernard Simbolon
Andi Law Exaudy Simbolon
Rotua July Arti Simbolon
Corry Devina Simbolon
Mother, how are you today?
Here is a note from your daughter.
With me everything is ok.
Mother, how are you today?
Mother, don't worry, I'm fine.
Promise to see you this summer.
This time there will be no delay.
Mother, how are you today?

I found the man of my dreams.
Next time you will get to know him.
Many things happened while I was away.
Mother, how are you today?