Hoaaaaamm, membuka mata, dan memulai untuk menggerakkan tanganku.
Hadeuh, sulit rasanya beranjak dari tempat ini. Aku ingin memejamkan
mata lagi, walau hanya sebentar saja. Ugghhhhhh.
Tapi tidak bisa by, 'ayouk bangun by, bangunnnnn...'.. Aku berusaha
untuk menumbuhkan semangat pagi. Mengingat pepatah yang mengatakan,
bahwa mood di pagi hari akan mempengaruhi hari kita, mulai dr pagi
sampai malam harinya.
Okeh , okeh,.. Apapun ceritanya pagi ini akan kumulai hariku dengan
sukacita, lupakan masalah yang melilit walau hanya untuk sejenak.
Byurrr, byurrr, dengan kencang kusiramkan air dingin pagi ke seluruh
badanku, untuk sedikit membuatku tersentak, jadi terhindar dari rasa
kantuk. *satu tips neh.. :D
Tapi jangan lagi mengguyur kepala terlebih dahulu, hmm, kenapa?
Katanya neh, *lagi - lagi baca dari artikel ,
Bisa menyebabkan struk, *koq bisa?
Karna tekejutnya saraf , sama seperti badan kita yang kalau tiba2 diguyur air dingin, aliran darah terasa terkejut bukan?..
Yah yah yah, sekedar untuk menambah perbendaharaan mengenai kesehatan.
Rasa kantuk pun hilang, dingin menyerang,
Cepat2 aku menyalakan kompor, memanaskan air minum.
Sembari menunggu air mendidih, aku berkemas - kemas, pakai baju kantor, dan tidak lupa menyisir rambut seadanya.
Eits, pastinya ngaca juga..
Ciiiiiiitttttttttt,
Ops, suara nyaring itu.....
Bergegas ke dapur, matikan kompor, dan siapkan segelas kopi, dan siapkan roti juga.
Yummy, nyalakan tipi , bawa roti dan kopi, langsung deh duduk di depan
tipi, mumpung masih subuh , tepatnya 04.30 pagi, .., siaran liputan 6
siap untuk menyuguhkan beritanya.., sebelum memulai pagi ini.
Oppss, sudah 15 menit berlalu,
Itu artinya, harus berangkat ke kantor.
Aku ribby, yang selalu mengulang dan mengulangi lagi rutinitas diatas setiap hari hampir 2 tahun belakangan ini.
Kalau lagi rajin, maka kopi dan roti akan jadi menu utama pagi itu,
kalau tidak, ..?!.?, tanpa sarapan langsung saja berangkt ngantor.
Aku ribby, yang paling menghindari kemacetan jakarta yang teramat sangat., apalagi kalau hari senin pagi.
Jadi aku lebih memilih untuk merbankan waktu tidur, daripada aku harus bermacet macet ria di jalanan..
Westing taim bok...
Berangkat jam 5 pagi dr rumah, jalanan masih lancar, angkot masih tidak
terlalu penuh, jalan tol lancar, ngantri di transjakarta masih
manusiawi, naek transjakarta juga tidak perlu berantem dengan penumpang
lain yang lebih beringas, pastinya masih bisa nyaman di bis, nyampe
kantor rambut tidak urak urakan., segar., bisa brosing bareng 10 sampe
20 menit., denger lagu.
Ugh senang kan... °• нiнiнi :D нiнiнi :p •°
Coba kalo telat jadi 5.15, jalanan menuju tol merayap., di tol tidak
kalah merayapnya, keluar tol naujubillah lama ngantrinya,.. Tiba di
halte transjakarta..!, anjiiirrrrrr, penuh bok.., ampe dialihkan ke
halte sebelum maupun setelahnya., mesti berjuang untuk masuk bis dengan
penumpang yang amat sangat beringas, di bis, baunya itu loh, kagak
nahaaannnnn..
Keluar dr bis, jadilah spt kepiting rebus, bau, dekil, muka berminyak, rambut udah jadi kribo., gda seger2nya dah...
Archive for May 2012
posted by Murniati Simbolon
posted by Murniati Simbolon
Jika ada yang bilang aku gadis tangguh, mereka salah
Jika ada yang bilang aku gadis pemaaf, mereka juga salah
Jika ada yang bilang aku gadis periang, mereka salah
Jika ada yang bilang aku gadis yang tidak tau apa - apa, lugu, mereka salah besar
Sesungguhnya aku tidaklah gadis setangguh yang mereka pikir,
Sesungguhnya aku juga tidaklah gadis setegar yang mereka bilang,
Aku juga tidaklah gadis pemaaf seperti yang sering kali aku tunjukkan selama ini
Aku bukanlah gadis periang yang selalu tertawa terbahak - bahak,
Dan yang paling penting , aku bukanlah gadis lugu yang mereka pikir.
Aku tahu apa yang terjadi selama ini, tapi aku pura - pura tidak tahu.
pura - pura tidak tahu adalah salah satu cara untuk menepis kekhawatiranku.
pura - pura tidak tahu juga merupakan senjata pamungkas buatku, untuk tetap ceria,
untuk tetap tertawa, tetap memberitahukan bahwa all is well ..
pura - pura tidak tahu juga adalah cara ampuh untuk tetap memampukan aku melangkah tiap hari.
pura - pura tidak tahu atas apa yang telah kw lakukan pada keluargaku,
pura - pura tidak tahu bahwa kw telah fitnah bapakku habis - habisan
pura - pura tidak tahu kalau kw telah memfitnahku juga
pura - pura tidak tahu bahwa kali ini hatiku sudah hampir remuk,
pura - pura tidak tahu kalau kali ini, emosiku sudah di ubun - ubun
Ingin rasanya aku meremukkan tulangmu, hei kamu yang telah menebar saksi dusta
Ingin rasanya aku juga melempari kepalamu dengan batu, agar kw tahu betapa sakit nya pernyataan yang kw buat.
Ingin rasanya aku menjambaki rambutmu, dan melemparmu ke lubang buaya sana,
entah kenapa mesti ada orang sepertimu.
Itomu saja kw fitnah, dimana otakmu ., hah???
seandainya yang kw fitnah itu hanya aku, aku tidak akan peduli sama sekali,
menganggap kw tidak ada saja sudah cukup bagiku.
sudah sejak lama aku memendam ini terhadapmu,
entah sampe kapan vocabulary fitnah mu itu habis,.
Iyah, aku hampir kalah karena fitnah mu itu.
iyah, aku hampir berhenti karenamu.
iyah, aku juga hampir tidak berpengharapan hanya karena orang tidak berkualitas sepertimu.
fiuhhh, jauh - jauhlah kw dari kehidupanku, kehidupan bapakku.
sepertinya, tidak ada kata maaf dariku untukmu,
kw jahat, kw lebih - lebih dari singa yang buas
pergilah, pergi seiring berakhirnya kematian pengharapanku..,
aku ingin hidup seiring dengan hidupnya harapku..
aku tidak ingin berhenti hanya karna orang sepertimu.
aku taulah siapa kw sekarang,
kw tidak lebih dari pohon yang tidak berbuah, yang siap untuk dibakar.
*Maafkan aku Tuhan, mungkin hanya dengan luapan kata - kata ini, aku berhasil membuang semua fitnahannya,..
posted by Murniati Simbolon
sebelumnya di Antara Ilusi dan Fakta (3)
posted by Murniati Simbolon
sebelumnya di Antara Ilusi dan Fakta (2)
" Tiba - tiba mami membuka pintu kamarku.., nak, mie gorengnya sudah siap sayang, mw dibawakan kesini aja, atw dedeq ikut mami kebawah nak? , tanya mami..
Ga usah mi, ita kebawah aja, bentar lagi, mami duluan aja ke bawahnya , jawabku. Ok. Sayang.. Mami tunggu yah nak. "
posted by Murniati Simbolon
sebelumnya di Antara Ilusi dan Fakta (1)
posted by Murniati Simbolon
posted by Murniati Simbolon on kebebasan finansial, Layanan Perbankan, mudah bertransaksi, Produk Perbankan, Rencana masa depan, Solusi perbankan