sebelumnya di Antara Ilusi dan Fakta (3)
" Mom, pi, kalo ita jujur, mami
papi marah ga sama ita?
Dedeq sayang, kapan papi mami
marah sama kamu nak?
Ga apa2 nak, jujur aja, papi mami ga marah, apalagi kalo
jujur nak.
Ada apa nak? Kata papi menimpali. "
Sebelum ita sakit, sebenernya
firasat ita sangat jelek. Sampai2 ita mutusin ijin kuliah buat pulang ke rumah.
Aku memulai pengakuanku, mumpung
bang aldo disini, biar bng aldo juga tw apa yang sebenernya terjadi.
Firasat apa nak? Tanya papi.
Firasat yang membawaku melihat
sesuatu terjadi antara mami dan papi kataku.
Aku melihat semua yang terjadi
pi, mom. Aku mulai menangis. Apa yang dedeq liat sayang? Tanya mommy lagi. Aku
melihat gimana pertengkaran papi dan mommi.
Siapa nova mom?, pi?
Kenapa papi ga sayang sama mommy?
Airmataku semakin menjadi jadi.
Bng aldo bingung, dy ikut2an
bertanya, ada apa ini? Apa yang terjadi mom, pi?
Papi akhirnya angkt bicara.
Maafin papi sayang, papi tidak
bermaksud membuat suasana jadi tidak karuan begini,.. kami semua hening
menunggu pengakuan papi. Papi tidak pernah bermaksud melukai hati mami maupun
hati anak2 papi. Sebenarnya kejadian sudah papi kubur sejak lama. Nova itu
adalah pacar pertama papi sewaktu masih SMA. Nova wanita yang papi sangat
sayangi. Nova adalah wanita idaman papi sejak SMP. Tapi dy baru mw nerima papi
jadi pacarnya sejak duduk di kelas 2 SMA. Sungguh banyak hal yang telah papi
dan nova jalani.
Kami berjuang untuk mendapatkan prestasi setinggi mungkin. Hingga
kami juga sama2 berjuang untuk mengecap pendidikan perkuliahan. Papi dan nova
memilih jurusan dan universitas yang sama di ujian SIPENMARU. Pilihan pertama
di Teknik Arsitektur ITB dan pilihan kedua Teknik Sipil UI. Kita berdua tahu,
kalau ini merupakan pilihan yang sulit. Tapi nova selalu mendukung papi, bahwa
papi pasti bisa. Begitu besar keyakinannya, sehingga kami berdua lulus. Tapi
beda universitas.
Papi di ITB, sedangkan nova di UI. Bukannya kami saling
menjauh, malahan kami semakin sayang satu sama lain. Begitu banyak hal yang
telah di perjuangkan nova buat papi. Hingga papi menjadi seseorang. Papi kuat
karna nova. Doa nova begitu besar buat papi. Sejahat apapun papi , nova selalu
berusaha membimbing papi.
Yah aku bisa lihat bagaimana
kecintaan papi pada nova itu, hingga papi mengeluarkan air mata seperti ini.
Hahaha, sesungguhnya aku ingin ikut menangis, tapi entah untuk menangisi apa.
#MariMenulis