Memang benar segala sesuatu indah
pada waktunya dan ntuk segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk menanam,
ada waktu untuk mencabut yang ditanam. Ada waktu untuk menangis dan ada waktu
untuk tertawa. Mungkin, oleh karena adanya perkataan ini membuat orangtuaku
tidak terlalu mengkhawatirkan hari esok karna esok akan memikirkan kesusahannya
sendiri. Dan setiap hari bisa menjadi hari yang sulit.
Terlahir sebagai putri sulung
dari 8 (delapan) bersaudara di keluarga Pak. Doharma Simbolon dan Ibu. Mawarni
Simamora, keluarga yang tinggal di pedesaan Pangururan Samosir dan hidup dengan
serba kurang cukup menuntutku berpikir dewasa, bijak , dan tetap berjuang untuk
merubah hidup. Aku tahu, ini membutuhkan usaha dan kerja keras untuk melakukan
perubahan.
Tepat pada bulan Juni 1994, aku
berumur 5 tahun 6 bulan (5,5). Teman – teman seusiaku di sekitar rumah,
semuanya pergi ke sekolah. Tidak ada lagi temanku bermain. Otomatis aku
bertanya pada ibuku, bertanya kenapa aku tidak seperti mereka. Ibuku hanya
menjawab kalau umurku belum cukup. Tetapi aku tetap saja memaksa agar aku
bersekolah. Alhasil pada pertengahan Agustus aku mulai masuk sekolah. Berjuang untuk
menjadi juara. Berjuang untuk selalu dapat hadiah. Begitu jugan dengan adik –
adikku.
Masa SD terlewati juga dengan
hasil yang memuaskan. Mendapatkan NEM tertinggi di sekolah J. Dan aku harus
melanjutkan sekolah ku kembali. Aku memilih untuk ujian masuk di salah satu SMP
swasta terbaik di kotaku. Aku lulus. Kembali
kerumah dengan wajah yang sumringah. Betapa tidak, aku diterima di sekolah yang
cukup bonafit itu. Tetapi apa daya, SMP itu mewajibkanku untuk membayarkan uang
yang banyak (untuk kalangan kami tentunya) dengan rincian, uang pangkal, uang
spp, seragam sekolah 3 pasang, sepatu. Orangtua ku mengatakan tidak mampu
membayarkan itu.
Yah , baiklah. Bagaimanapun aku
harus tetap sekolah. Sekalipun tidak di sekolah bonafit itu. Perkataan ibuku
membuatku tetap maju “dimanapun , emas itu akan tetap menjadi emas, bahkan di
api sekalipun”. Okeh Ibu, aku akan berjuang. Perjuanganku di SMPN di kotaku itu
pun tidak main – main. Ada saja masalah dengan keuangan. Tidak jarang, uang
membuatku sangat minder bergaul. Bahkan aku memilih – milih teman, yaitu teman
yang tidak jauh kondisinya denganku. Minder sih boleh – boleh saja, tapi
peringkat tetaplah yang terutama.
SMP berakhir, masuk ke SMA. Aku SMA,
adikku 2 (dua) orang SMP, 3 (tiga) orang SD. Wow, tuntutan yang sangat besar
bukan ?. Sulit sekali rasanya kalau
sudah tiba waktunya membayarkan SPP, aku dan kelima adikku meminta biaya juga. Belum
lagi jika banyak buku dan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang harus dibayar. Bener 2
deh, mintap sama ortu saja pun udah takut. Mau dapat uang darimana lagi.
Miris jika melihat kedua orang
tua membanting tulang di ladang. Keadaan yang sering membuatku bertanya, ‘kenapa
keadaan kami seperti ini ??’.
Tapi walaupun begitu, ortu tetap
berjuang, begitupun kami anak – anak nya. Berjuang tanpa lelah. Aku pun terus
memaksa sekolah hingga perguruan tinggi. Banyak kendala yang harus dihadapi,
dan yang paling besar adalah masalah uang , uang dan uang.
Hingga sekarang pun masalah uang
tetap ada. Apalagi semenjak aku memutuskan untuk tetap melanjutkan jenjang
perkuliahan sambil bekerja. 2 (dua) adikku kuliah, 2 SMA, dan 2 SD, masih tetap
memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Perlahan – lahan aku ingin
membangun keluarga kami ini. Sudah bekerja dan menerima gaji tentunya. Gaji
yang ditransfer setiap bulannya melalui rekening BCA pun mulai di manage. Akan dibagi
kedalam beberapa bagian besar. Di simpan untuk membiayai pendidikan adik – adik
yang masih kecil, karna masih ada 2 SD dan 1 SD wanna-be. Disimpan untuk biaya kuliah sendiri (setiap
semesteran) dan untuk biaya pendidikan anak – anak saya kelak, setelah saya
menikah.
Pendidikan adalah kebutuhan,
bahkan untuk saat ini bisa dikatakan menjadi kebutuhan primer yang ke-empat
setelah pangan, sandang dan papan. Tidak ada pendidikan akan membuat kita tetap
terpuruk dalam keadaan yang tidak menentu. Pendidikan membawa pengaruh besar. Baik
dalam berpikir, berbicara, wawasan. Untuk itu harus di rencanakan. Memasukkan Pendidikan
dalam rencana masa depan akan
membawa pengaruh besar dalam hidup kita. Jika hidup kita masing – masing baik,
maka negara kita yang kita cintai ini juga tentunya akan semakin baik.
Sebegitu berpengaruhnya
pendidikan itu, hingga perlu di rencakan mulai sekarang. Dimana seperti kita
ketahui, pendidikan dari tahun ke tahun semakin mahal. Tetapi kita tidak perlu
khawatir, Bank BCA menyediakan solusi untuk kita, salah satunya adalah dengan
adanya Asuransi untuk pendidikan yaitu ACA. BCA memang tau apa yang kita mau, menyediakan
solusi untuk kebebasan finansial kita.
Eh, btw tw BCA kan?
BCA (Bank Central Asia) adalah
bank yang fokus pada Pertumbuhan, Kualitas penyaluran
kredit, dan Efisiensi. Bank
transaksional yang menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dalam mendukung
tercapainya perekonomian Indonesia yang kuat dan tujuan pembangunan nasional.
Pertama kali
menggunakan BCA adalah saat bekerja. Kantor transfer gaji dengan menggunakan
BCA. Eh ternyata begitu banyak kemudahan yang saat dapatkan. Banyak Solusi perbankan yang disediakan , salah
satunya adalah menyusun rencana pendidikan
anak. Jangankan untuk anak , untuk pendidikan saya dan adik – adik saya,
disusun dah. Dengan menggunakan Produk Perbankan Tahapan BCA dengan
segala keunggulannya, ATM yang terdapat dimana –mana (mudah menggeseknya bok..)
mudah bertransaksi bukan ?, kantor
cabang dengan cs yang ramah – ramah, ada klik BCA (ngecek gaji udah masuk,
langsung deh, buka laptop :D), m-BCA, real time euiii :). Layanan Perbankan yang sangat
mengakomodir kita sebagai nasabah karena biaya dan limit yang kompetitif.
Pernah neh
uang di rekening hanya Rp. 60.000,-, ku coba narik dari atm (nyoba2, taku ga
bisa kek di atm lain). Wah bisaaaaaaa… senang amit dah….., beneran.. , soalnya
di rekening lain mesti ada saldo minimum.., gembira dan bahagia rasanya.
BCA beda
dari yang lain dah..
Ayouk merencanakan
finansial pendidikan adik – adik , maupun anak – anak kita nantinya dengan
matang, bersama BCA..
Pendidikan
terbaik , didukung BCA pilihan terbaik untuk mewujudkan Indonesia menjadi terbaik.
