sebelumnya di Antara Ilusi dan Fakta (2)
" Tiba - tiba mami membuka pintu kamarku.., nak, mie gorengnya sudah siap sayang, mw dibawakan kesini aja, atw dedeq ikut mami kebawah nak? , tanya mami..
Ga usah mi, ita kebawah aja, bentar lagi, mami duluan aja ke bawahnya , jawabku. Ok. Sayang.. Mami tunggu yah nak. "
Huft, ayouk ta, ga boleh nangis,
ga boleh cemberut, ga boleh sedih.,. Kulangkahkan kakiku menapaki tangga. Aku
turun. Di meja makan, papi dan mami sudah menungguku. ayuk duduk nak,
makanannya udah siap.
Iyah mi. Aku mengambil duduk di
di depan papi. Doa dipimpin papi. Lanjut makan.,. Sebenernya kalau boleh jujur,
aku tidak ingin ada disini., aku ingin tidur saja, aku ingin melepaskan rasa
penatku saja. Tapi aku juga tidak ingin mereka tw kalau aku tahu pertengkaran
mereka tadi.
Aku menguyah makanan dengan
perlahan, entah apa yang ada dalam pikiranku saat ini.
Aku tidak ingin membebani
pikiranku dengan peristiwa tadi. Aku berusaha mengalihkan pikiranku dengan
menghadirkan bayangannya didepanku. Dy yang sudah 3 tahun ini menempati relung
hatiku.
aku menikmati hadirnya, dy nyata,
dy menanyakan bagaimana keadaanku. Dy juga bertanya kenapa cara makanku tidak selera
seperti ini.. Aku hanya tersenyum., dan aku taw dy mengerti senyumanku.
Mikirin apa nak?, pertanyaan mami
mebuyarkan hayalanku. Ga mikirin apa2 koq mom. Loh koq anak gadis mami senyum
senyum sendiri nak?, . Paling lagi jatuh cinta anak gadis kita mom, sahut
papi..
tapi ekspresiku datar saja,
seakan mw mengatakan, aku marah pada kalian berdua tw..
Ga apa2 koq. Mom, pi. Ita ke
kamar dulu yah. Ita ga enak badan.
Kenapa nak, ada apa kata papi
sambil mengarahkan tangannya ke keningku. Kepalamu panas sayang. Kita ke dokter
yah ? Saran mama. Tapi aku langsung menolak. Ga usah mi, pi. Mungkin cuma karna
stress skripsi kali, makanya ampe ga enak badan gini, jawabku menepis papi
mommy.
Aku beranjak ke atas. Dan saat
berdiri, tiba tiba saja badanku ambruk.. Brukk.. Aku tidak tau apalagi yang
terjadi..
__________________________________***********___________________________________
Wah ada apa ini, kenapa badanku
terasa cape gini yah, spt lagi ngangkat beban puluhan kilo.. Aku berusaha
membuka mataku., aku melihat dy sedang menungguiku sambil memegang tanganku. Apa
yang terjadi ita?,
Aku juga tidak tw tom. Tiba2 saja
badanku lemah saat mendengar pertengkaran papi , mami barusan..
Apa?, barusan..?, kamu sudah 3
hari koma ita...
Kamu tidak sadarkan diri., bahkan
saat mami papimu berpelukan menangis bersama, kamu gtw kan.?
What?, 3 hr? Apa yang terjadi
padaku tom?, kenapa aku sampe selemah ini?
Udah ta, istirahat dulu.
Tenangkan pikiranmu, ga usah mikirin yang macem2.. Cukup tidur, tenang, rileks.
It's enough.. Okeee....?..
Okeh tom, tks yah.. Yoi, sama2..
Tom mengijinkanku tidur kembali,
kali ini tidurku terasa ringan sekali, rileks sekali rasanya. Tidak ada beban
sama sekali. Bagaimana tidak, saat ini aku sedang ditemani pangeran yang selama
3 tahun ini hanya berani kuidamkan, dy menungguiku.
Tidak ada papi , mami apalagi
bang aldo disana.
Aku semakin nyaman. , aku kembali
pulih. Perlahan tapi pasti. Senyuman itu merekah kembali. Semangatku terasa
lahir kembali.
Yah I'm alive, I'm alive..,
Dokter sudah mengijinkan aku
pulang..,. dengan berat hati aku kembali kerumah, tidak ada tomy. Untuk
berkenalan dengan papi mami saja dy tidak mw.
Sampai dirumah, ada kejutan kecil
untukku.. Mami dan papi ternyata menelepon bang aldo untuk pulang menjengukku.,
aku senang, lahir batin aku gembira.
Tidak ada lagi perseturuan mami
papi yang menghantuiku selama ini.
Kami makan bersama.
Sayang, waktu kamu masih di rawat
di rs, kamu nyebut2 nama tomy loh nak. Hayoo sapa tomy?
Siapa mi? Tomy yah? Tanya bng
aldo.
Iyah sayang sptnya anak gadis
mami lagi jatuh cinta deh.
Hayoo, ayo ayo ayo , jangan malu
malu.. Papi , mami dan bang aldo nyaris
membuat pipiku merah merona..
Tapi bagaimanapun aku harus
menetralisir keadaan.. Harus..
Aku diam, kuhentikan makanku.
Tiba tiba meja makan hening, bang
aldo langsung ambil alih., adeq abg kenapa sayang?
Mom, pi, kalo ita jujur, mami
papi marah ga sama ita?
Dedeq sayang, kapan papi mami
marah sama kamu nak?
Ga apa2 nak, jujur aja, papi mami ga marah, apalagi kalo
jujur nak.
Ada apa nak? Kata papi menimpali.< bersambung..>
#MariMenulis